Si kembar Lena dan Leni, asal Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan, akan mewakili Indonesia ke Amerika Serikat dalamevent internasional, Odyssey of The Mind 2016 untuk kategori lomba pantomim di Iowa, Amerika Serikat pada 25-28 Mei 2016.
Selain Lena dan Leni, ada 12 pelajar asal Tanah Air yang akan unjuk gigi di Amerika Serikat. Mereka adalah Muhammad Hilal Ariq wakil Provinsi Jawa Tengah di bidang sains, Shafilano Kezya Effendi asal Banyuwangi Jawa Timur di bidang menyanyi tunggal. Kemudian, lima pelajar asal jambi yakni, Muhammad Farhan, Indy Angelina Ramadhani, Zahra Auliannisa, Rifty Vatika Sari, dan Destria Novista akan berjuang di kategori tari kreasi baru.
Selanjutnya, Nareswari Dahayu Nathaniela dari Surakarta dan Muhammad Fariz Ardisyah dari Sleman, Yogyakarta di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) IMSO. Terakhir, Kharina Phangadi dari Jakarta Utara dan Alvinsen Japutra asal Medan Sumatera Utara di bidang Matematika IMSO.
Pada Agustus 2015 kemarin, Lena dan Leni berhasil meraih juara III dalam event Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD/MI untuk bidang lomba pantomim yang digelar di Palembang Sumatera Selatan.
Sebenarnya, yang terpilih untuk berangkat ke AS adalah peserta yang berhasil meraih juara pertama di event FLS2N. Tetapi sang juara pertama yang berasal dari Jawa Tengah terpaksa harus membatalkan lawatan ke Negeri Paman Sam karena terhalang batas usia. Hal yang sama juga dialami peserta pantomim juara kedua yang berasal dari Sulawesi. Akhirnya, Lena dan Leni yang beruntung dan ditunjuk untuk mewakili Indonesia di event bergengsi tersebut.
Si kembar yang bernama lengkap Lena Aprilyanti Sadin dan Leni Aprilyanti Sadin merupakan dua pelajar kelas IV di SDN 1 Tungkaran Pangeran Kecamatan Simpang Empat. Bakat luar biasa Leni dan Lena ini mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Saat mengikuti event di Palembang kemarin, si kembar juga didampingi ayah dan ibunya.
Si kembar memang sudah terlihat memiliki bakat di bidang seni sejak kecil. Oleh sang ayah, mereka diperkenalkan dengan seni pertunjukan lewat film bisu Charlie Chaplin pada usia 7 tahun. Sejak itu, keduanya begitu mendalami perannya dalam berbagai pertunjukan pantomim. Prestasi si kembar ini tentu juga ikut mengharumkan nama daerahnya.
"Kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat Indonesia. Khususnya warga Kabupaten Tanah Bumbu," ujar sang ayah, Adin Simanunggal, Rabu (23/3/2016).
Lena dan Leni yang lahir pada 25 April 2006 memang sudah memiliki darah seni yang diperoleh dari kedua orang tuanya. Bakat seni itu semakin terasah ketika keduanya ditunjuk oleh para guru di SDN 1 Tungkaran Pangeran untuk mengikuti lomba pantomim di FLS2N tingkat kecamatan. Dalam kegiatan yang digelar di Lapangan 5 Oktober Kecamatan Simpang Empat itu, keduanya berhasil menyabet juara pertama.
Prestasi ini terus diraih Lena dan Leni di even FLS2N tingkat kabupaten dan provinsi, sampai mengantarkan si kembar ke event FLS2N tingkat nasional yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan pada Agustus 2015 kemarin.
Setelah memastikan berangkat ke Amerika Serikat, Lena yang lebih tua lima menit dari Leni tak pernah berhenti belajar. Saat di rumah, keduanya menyempatkan untuk terus menambah referensi di bidang pantomim. Dibantu ayah dan ibunya, berbagai referensi diperoleh melalui video pantomim di Youtube.
Di sekolah, Lena dan Leni memang dikenal sebagai pelajar berprestasi. Keduanya selalu meraih juara pertama sejak menimba ilmu di SDN 1 Tungkaran Pangeran. Karena kepandaiannya yang setara, Lena dan Leni tidak pernah duduk di satu kelas yang sama. Menurut sang ibu, Lisa Devianti, dua anaknya memang tidak pernah ditempatkan di satu kelas. "Itu permintaan mereka sendiri. Kalau satu kelas, pasti selalu bersaing untuk meraih juara pertama. Karena dipisah itulah, sejak kelas 1 SD, Lena dan Leni selalu meraih juara pertama di kelasnya masing-masing," kata Lisa.
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, pada April 2016 nanti, Lena dan Leni akan mengikuti pembekalan dari Kementerian Pendidikan selama satu minggu di Jakarta. Di sana, Kementerian Pendidikan akan memberikan berbagai materi yang akan ditampilkan padaevent internasional Odyssey of The Mind.
Rencananya, penampilan pantomim Lena dan Leni akan dikolaborasikan dengan penampilan anak-anak Indonesia lainnya. Menurut Lisa, prestasi yang diraih kedua anaknya memang sangat mengejutkan sekaligus membahagiakan. Ia sendiri tidak pernah menyangka kalau anaknya akan mewakili Indonesia ke Amerika Serikat. "Tidak pernah membayangkan bisa sampai ke sana," ujarnya.
Salah satu pihak yang juga ikut berperan dalam mengasah bakat Lena dan Leni adalah Sanggar Attadib IAIN Antasari Banjarmasin. Di sana, si kembar dilatih langsung oleh ketua sanggar, Yazid dibantu oleh Ridho. Melalui sanggar tersebut, potensi Lena dan Leni dalam pertunjukan pantomim semakin terasah.eSumber artikel : Puja Mandela
Be the first to reply!
Post a Comment